Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY menerima kunjungan Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU), Marsda TNI Dr Ir Purwoko Aji Prabowo MM MDS pada Jumat (22/3/2024) sore.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan cabang olahraga sekaligus induk organisasi baru, yakni modern pentathlon indonesia (MPI) yang saat ini tengah dipimpinnya.

Ketua Umum (Ketum) KONI DIY, Prof Dr H Djoko Pekik Irianto MKes AIFO kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, tujuan utama Gubernur AAU dalam kunjungan tersebut adalah memperkenalkan MPI ke KONI DIY.

Bersama Wakil Gubernur AAU, Marsma TNI Hendro Arief H SSos MHan dan Wakil Ketua Umum IV KONI Pusat, Vivin Cahyani Sungkono, Marsda Purwoko Aji Prabowo mengutarakan keinginannya agar MPI bisa menjadi anggota KONI DIY.

“Dalam kesempatan kunjungan tadi (kemarin), Bapak Gubernur AAU menyampaikan perihal terbentuknya modern pentathlon indonesia, di mana pada Munas yang lalu, Bapak Gubernur AAU itu terpilih secara aklamasi untuk menjadi ketua PP Modern Pentathlon Indonesia (MPI) menggantikan pengurus lama, Pak Anthony Charles Sunarjo,” terang Djoko Pekik.

Lebih lanjut Djoko Pekik menjelaskan, selain memperkenalkan diri sebagai Ketum PP MPI, dalam kesempatan tersebut Gubernur AAU juga memaparkan bahwa saat ini MPI juga sudah hadir di DIY dan telah secara resmi membentuk kepengurusannya.

“Untuk Pengurus Daerah (Pengda) MPI DIY, tadi juga diterangkan kalau sudah dikukuhkan juga oleh Ketua PP MPI, sehingga diharapkan bisa menjadi anggota KONI DIY,” terangnya.

Terkait keinginan Pengda MPI DIY untuk bisa menjadi anggota KONI DIY, guru besar FIKK UNY ini menjelaskan bahwa, secara prinsip KONI DIY siap untuk menerima MPI menjadi anggotanya. Hanya saja, untuk bisa menjadi anggota KONI DIY, sebuah organisasi cabang olahraga harus terlebih dahulu memenuhi beberapa syarat yang sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan organisasi (PO) KONI DIY.

Beberapa syarat tersebut diantaranya, sudah memiliki kepengurusan resmi minimal di tiga kabupaten/kota di DIY, kemudian minimal sudah pernah menyelenggarakan ajang kejuaraan daerah (Kejurda) yang diakui oleh KONI DIY, dan memiliki kepengurusan di tingkat Pengda DIY.

“Jika telah memenuhi syarat-syarat tersebut, nanti pengajuan permohonan untuk menjadi anggota di KONI DIY ini akan dibawa ke Rapat Kerja Daerah (Rakerda) atau Musyawarah Olahraga Daerah (Musorda) KONI DIY tahun depan untuk dimintakan persetujuan dari seluruh anggota,” jelasnya.

Mengingat Penda MPI DIY saat ini telah terbentuk, Djoko Pekik mendorong agar syarat-syarat yang diwajibkan untuk bisa menjadi anggota bisa dipenuhi, sekaligus mulai melakukan pembinaan terhadap para atletnya.

Pasalnya, cabor modern pentathlon ini dirasa lebih berat dibanding cabor-cabor lainnya, karena menggabungkan lima cabor sekaligus, yakni lari, renang, menembak anggar dan berkuda dalam sebuah olahraga.

Terkait peluang melombakan modern pentathlon pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY 2025 mendatang, Djoko Pekik juga mengaku sangat terbuka asalkan MPI sudah resmi menjadi anggota KONI DIY terlebih dahulu.

“Tapi untuk bisa dilombakan di Porda juga membutuhkan proses. Pertama harus memenuhi semua persyaratan awal sebagai anggota, kemudian dilombakan sebagai cabang olahraga eksibhisi terlebih dahulu, baru di Porda selanjutnya jadi cabor definitif,” tegasnya.

Sumber : krjogja.com